Minggu, 25 September 2011

Myself


Bayi cantik, dengan nama indah ‘Felda Andreaene’, adalah putri pertama dari pasangan Andresly-Yusliana yang menikah pada 19 Mei ’91. Penangtian selama 4 tahun terbayarkan oleh kehadiran ku. Yeah! bayi cantik itu adalah aku. Aku dilahirkan di Rumah Bersalin Materna, BandarLampung, pada 27 April ’95.
Beberapa hari setelah proses persalinan, kami dibawa ke Lampung timur. Aku besar disana.. Namun ketika SMP, mama-papa memutuskan untuk menyekolahkan ku di BandarLampung, dengan alasan pendidikan didesa tak sebaik dikota. Alhasil, aku dan adikku, Rahmad Agung Wahyudi, dipindahkan. Papa membelikan kami rumah diperumahan Citra Garden, Teluk. Dan menyekolahkan kami di yayasan Al-kautsar. Saat itu agung duduk kelas 5 SD.
Di tahun pertama aku merasa sangat kesulitan karna harus berpisah dengan keluarga disana, namun dari momen itulah aku belajar hidup lebih mandiri dan tau bahwa mereka sangat berarti buatku. Aku bertemu dengan kedua orangtua dan adik-adikku hanya seminggu sekali. Terkadang sampai dua minggu sekali. Kesedihan mendalam, ketika tiba saat nya untuk berpisah lagi selepas liburan sekolah. Tiga tahun aku dan agung mampu bertahan dalam kesendirian tanpa mama-papa :’)
Kini aku duduk dikelas XI di SMAN 9 BandarLampung, sekolah yang aku impikan semasa SMP. Kelas X berlalu dengan banyaknya kenangan bersama teman-teman. Sekarang, kelas xI, jurusan! Karena cita-cita ku, seorang dokter, aku berusaha masuk kejurusan yang bisa menghantarkanku mencapai cita-cita ku. Aku berhasil masuk jurusan yang aku inginkan. IPA, yeah! IPA.. aku kelas XI A4.
Dan adik-adikku bersekolah di yayasan Sekolah Pelita Bangsa. Adik pertama ku, R. Agung W, dia duduk di kelas 9 SMP. Adik ke dua ku, Clarita Andreane, dia duduk di kelas 6 SD. Adik ke tiga ku, Anita Febrilia Andreane, saat ini kelas 4 SD. Dan adik terakhirku, Billy Akbar Andrean, mengikuti pendidikan usia dini. Mereka semua sekolah di tempat yang sama, Sekolah Pelita Bangsa.
Aku dan Agung, kami tidak tinggal sendiri lagi, mama dan adik-adikku pindah kerumah kami di BandarLampung. Namun papa, dia menetap disana karena tidak dapat meninggalkan pekerjaannya.
Harapan kami, dengan perpisahan dan perjuangan kami ini, kami bisa sukses ditempat kami masing-masing, amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar